Mustahil untuk benar-benar membungkam suara bising yang ditimbulkan oleh komputer desktop selama masih melibatkan kipas (fan) heatsink dalam operasionalnya sehari-hari. Seperti kita ketahui kipas ini ada di mana-mana, sekurangnya ada di power-supply, casing, processor dan vga-card.
Ada dua potensi kebisingan yang ditimbulkan jika kipas-kipas itu berputar, pertama adalah getaran yang ditimbulkan kipas yang diteruskan oleh media dimana kipas tersebut dipasang. Contoh jika kipas dipasang di casing maka ada kemungkinan casing akan bergetar dan ini akan menimbulkan bunyi. Untuk mengeliminasi suara yang mungkin ditimbulkan adalah dengan mengencangkan sekrup-sekrupnya sehingga saat kipas berputar kencang, badan kipas tidak bergetar. Potensi kebisingan kedua adalah suara dengung akibat tingginya putaran baling-baling kipas. Ini biasanya ditimbulkan oleh kipas yang dipasang di processor. Kipas akan mulai berisik saat berputar di atas 3,000 RPM (Rotary per Minute) dan akan semakin keras dengungannya saat mencapai putaran 4,000 RPM ke atas. Kipas pendingin processor inilah yang sering menjadi penyumbang kebisingan terbesar bagi komputer dalam hal ini PC desktop.
Disamping putaran kipas yang sangat kencang, debu juga bisa mengakibatkan kipas berdengung. Karena itu pastikan juga membersihkan kipas secara rutin, terutama di bagian poros kipas dengan menggunakan kuas kecil. Jika upaya ini tidak membuahkan hasil yang berarti, barulah menginjak untuk mencoba mengatasi lewat langkah berikut jika kita memang masih ingin memakai kipas dan heatsink sebagai pendingin chip prosesor.
Secara Software
Yaitu dengan mengatur kecepatan RPM kipas melalui BIOS komputer. Bagi anda yang belum pernah masuk BIOS sama sekali, anda bisa kesana dengan cara menekan tombol <Del> (Delete) di keyboard anda saat komputer sedang dalam proses booting. Adakalanya anda perlu menekan beberapa kali secara berurutan tombol tersebut saat proses booting berlangsung. Anda mungkin harus membaca referensi komputer anda untuk mengetahui tombol mana yang harus ditekan saat booting agar dapat masuk BIOS. Pada beberapa komputer tombol keyboard yang ditekan adalah <F2>. Setelah masuk BIOS carilah perihal kipas (Fan) yang biasanya terdapat di tab Hardware Monitor. Secara default pengaturan kipas/fan ini adalah Disable. Anda bisa mencoba menggantinya dengan cara menyorot item tentang pengaturan fan ini kemudian tekan <Enter> dan pilih opsi pengaturan yang diinginkan dengan menekan tombol <PageUp> atau <PageDown> setelah itu tekan <Enter> lagi. Untuk mengakhirinya anda tekan tombol <Esc> hingga ke menu utama setelah itu sorot item Save Changes and Exit kemudian tekan <Enter>, pilih Yes dan tekan <Enter> lagi. Cara ini akan mengatur putaran kipas berdasarkan temperatur processor, jika temperatur meningkat sesuai dengan ambang batas tertentu seperti yang diatur di BIOS maka kipas akan meningkatkan putarannya dan jika temperatur processor turun berada di batas ambang maka kipas akan menurunkan putarannya. Dengan demikian hal ini masih dipengaruhi oleh faktor kualitas design dan bahan heatsink yang berperan menyerap panas processor.
Pada posisi ini fan akan berputar dengan putaran maksimal sesuai dengan kemampuannya. Sebagai contoh fan OEM standard untuk processor Intel P4 LGA kecepatan maksimal putarannya berkisar 4,500 RPM ke atas. Dengan kecepatan seperti ini akan menimbulkan dengungan yang sangat keras yang tentunya sangat mengganggu konsentrasi saat anda bekerja.
Fan akan berputar dengan kecepatan berkisar antara 2,000 – 3,000 RPM saat temperatur processor masih di bawah 65°C, namun ketika processor mencapai temperatur mencapai 65°C, fan akan berputar maksimal. Jika temperatur processor turun lagi, fan pun berputar lebih lambat lagi, begitu seterusnya. Dengan demikan putaran baling-baling akan ditentukan seberapa keras kerja komputer.
Secara Hardware.
Langkah pada poin pertama di atas tentunya ada kelemahannya karena dengungan masih terdengar meski tidak sekeras saat fan berputar maksimal jika setting Smart Fan posisi default (disable). Alternatifnya adalah dengan mengganti modul heatsink dan fan dengan modul yang mempunyai fan dengan ukuran lebih besar, berdiameter 120 mm. Logikanya kipas yang lebih besar tidak perlu berputar terlalu kencang untuk menghasilkan hembusan angin sebesar hembusan yang dihasilkan oleh kipas/fan yang lebih kecil. Karena tidak berputar terlalu kencang maka saat berputar juga tidak menimbulkan suara yang bising, bahkan mungkin nyaris tak terdengar. Sementara itu heatsink dengan bahan tembaga lebih baik dalam menyerap dan menyebarkan panas dibandingkan dengan heatsink dari bahan alumunium. Dengan kombinasi heatsink dari bahan tembaga dan fan yang berukuran lebih besar akan banyak mengurangi kebisingan komputer dengan signifikan. Saat ini di pasaran sudah banyak pilihan kit atau modul heatsink dari bahan tembaga dengan teknologi heatpipe yang disertai dengan fan yang berukuran lebih besar dari biasanya dengan berbagai macam harga. Tentunya semakin mahal semakin bagus kualitasnya (juga semakin sunyi tentunya).
Contoh yang saya gunakan adalah heatsink produksi Zalman yang berdimensi (p x l x t) 112 x 110 x 53 mm dengan speed 2,200 – 2,300 rpm (ada dua jenis, yang satu lebih kecil dari ini).
Dengan rpm sekitar itu dengung yang terdengar cukup rendah (tentunya tidak akan pernah fan yang bisa sunyi senyap 100%) dan tidak perlu lagi mengatur smart fan di bios.
Tampak speed putaran baling-baling fan yang terdeteksi adalah sebesar 2377 rpm dan temperatur prosesor adalah sebesar 63°C. Maksimal putaran yang pernah tercatat adalah 3411 rpm dan maksimal temperatur prosesor adalah sebesar 66°C, yang kemudian kembali turun berkisar antara 60°C – 65°C untuk kegiatan online dan dengerin mp3 melalui winamp. Temperatur sebenarnya masih bisa diturunkan jika memakai thermal grease/paste yang berkualitas.
Fan tersebut saya gunakan untuk mendinginkan prosesor P4 socket 775 LGA 3,06 Ghz. Untuk prosesor dengan spec yang lebih tinggi lagi sebaiknya digunakan heatsink yang lebih besar yang tentunya lebih mahal. Namun semahal-mahalnya heatsink masih lebih mahal motherboard. Jadi lebih baik menginstal heatsink yang bagus sekalian dengan harapan motherboard anda aman.
[Update] Baru-baru ini komputer saya berbunyi sangat keras saat dibooting namun suara keras itu hilang setelah beberapa menit berlangsung. Hal ini hanya terjadi saat komputer mulai distart dan hanya setelah komputer selama beberapa jam tidak dihidupkan. Selidik punya selidik, ternyata suara gemuruh berasal dari fan power supply. Fan apapun jika sudah berbunyi demikian keras, tidak hanya sekedar mendengung, sangat dianjurkan untuk diganti, karena kemungkinan besar sudah menjurus ke kerusakan fisik.
Penjelasannya cukup menarik.
Ayo coba ikuti kontes blog berikut ini https://goo.gl/WM8Je7 siapa tau berminat 🙂
pc ane baru beli koq bisingnya saat booting doank ya…?
Kalau baru beli sebaiknya segera dibawa ke tokonya untuk klaim garansi. Suara bising hampir bisa dipastikan berasal dari kipas, kemungkinan kipas di power supply. Karena kotor atau mungkin sudah rusak. Jika kotor bisa dicoba dibersihkan dulu dan poros putarnya disemprot udara bertekanan. Jika masih bandel ada kemungkinan sudah rusak. Tapi karena masih baru beli, jangan diutak-atik lebih baik klaim garansi
wah alamat hancur ni pc ane om