Hampir setiap dari kita mempunyai batik, entah berupa kemeja pria, gaun ataupun yang berupa kain panjang. Bagi sebagian dari kita menganggap batik sebagai busana biasa seperti busana lainnya yang jika sudah pudar warnanya bisa disingkirkan dan membeli yang baru lagi. Ada juga sebagian lagi yang memperlakukan batik sebagai sebuah karya yang tak ternilai dan berusaha merawatnya sedemikian rupa agar dapat dimiliki dan disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama dan dalam kondisi yang baik baik kain, warna maupun garis-garis motifnya.
Batik dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang alami yang bila salah dalam merawat khususnya saat mencuci, menyeterika dan menyimpan dapat menyebabkan batik cepat pudar warna dan motifnya demikian pula lambat laun kainnya itu sendiri. Berikut beberapa tips merawat batik agar awet dan tetap cerah warna maupun garis-garis motifnya.
Berikut Tips Merawat Batik
- Saat mencucinya, gunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik yang banyak dijual di pasaran.
- Atau, cuci kain batik dengan shampo rambut. Sebelumnya, larutkan shampo di air sampai tak ada bagian yang mengental. Lalu celupkan kain batik.
- Mencuci batik juga bisa dengan menggunakan buah lerak atau daun tanaman dilem yang sudah diredam air hangat. Caranya, remas-remas buah lerak atau daun dilem sampai mengeluarkan busa, lalu tambahkan air secukupnya, dan siap untuk mencuci batik. Aroma buah lerak mampu mencegah munculnya hewan kecil yang bisa merusak kain.
- Saat mencuci batik, jangan pakai deterjen dan jangan digosok. Jika batik tak terlalu kotor, cukup rendam di air hangat. Tapi jika benar-benar kotor, misalnya terkena noda makanan, bisa dihilangkan dengan sabun mandi atau kulit jeruk. Caranya, cukup dengan mengusapkan sabun mandi atau kulit jeruk di bagian yang kotor tadi.
- Sangat dianjurkan untuk tidak menggunakan mesin cuci jika mencuci kain batik.
- Setelah dicuci batik yang basah tak perlu diperas ketika akan menjemurnya. Demikian pula jangan menjemur langsung di bawah sinar matahari. Jemurlah di tempat teduh atau diangin-anginkan hingga kering.
- Saat menjemur kain batik, tarik bagian tepi kain batik secara perlahan agar serat yang terlipat kembali ke posisi semula.
- Jika sudah kering dijemur hindari menyetrika batik secara langsung. Jika batik tampak sangat kusut, semprotkan sedikit air di atas kain batik lalu letakan sehelai alas kain di atasnya baru diseterika.
- Bila Anda ingin memberi pewangi atau pelembut kain pada batik tulis, jangan semprotkan langsung pada kainnya. Sebaiknya, tutupi dulu batik tulis dengan koran, lalu semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain tadi di atas koran.
- Jangan menyemprotkan parfum atau minyak wangi langsung ke kain batik, terutama batik sutera dengan pewarna alami.
- Simpan batik dalam plastik agar tak dimakan ngengat. Saat disimpan dalam lemari jangan diberi kapur barus, karena zat padat ini sangat keras dan bisa merusak batik.
- Cara lain agar batik tak dimakan ngengat, beri sedikit merica yang dibungkus tisu di lemari tempat menyimpan batik. Atau, letakkan akar wangi yang sudah dua kali melalu proses pencelupan dalam air panas dan dijemur hingga kering.
Sumber : Kompas