Viral makan wortel sebelum tidur, benarkah memperbaiki kualitas tidur?

Saat berbelanja ke pasar swalayan, kamu mungkin sudah tidak asing lagi melihat sayuran berukuran kecil dengan warna jingga. Ya, ini adalah sebuah sayuran baby wortel alias baby carrot. Seperti namanya, jenis sayuran ini memang berukuran lebih kecil dibandingkan wortel biasa.

Meski disebut “baby“, jenis wortel ini bukanlah wortel yang masih muda. Dilansir dari Eating Well, baby carrot yang sering ditemukan di rak sayuran sebenarnya sebagian besar terbuat dari wortel yang sudah matang, lalu dipotong dan dibentuk agar berukuran kecil serta terlihat seragam.

Rupanya, baby carrot sedang menjadi perbincangan di media sosial. Dilaporkan Fox News Digital, di luar negeri kini tengah ramai beredar video yang menunjukkan kebiasaan makan baby carrot atau baby wortel sebelum tidur. Tren ini diklaim dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan membuat tubuh lebih rileks pada malam hari.

Namun, apakah pernyataan tersebut didukung oleh ilmu gizi?

Dikutip dari Fox News Digital, para ahli gizi menyatakan bahwa tidak ada makanan tertentu yang telah terbukti secara ilmiah dapat membantu dalam tidur, termasuk wortel. Klaim yang beredar di media sosial belum didukung oleh bukti ilmiah yang memadai.

Berdasarkan data dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), baby carrot yaitu sayuran rendah kalori yang mengandung serat, karbohidrat, potassium, vitamin K, serta beta-karoten yang diubah menjadi vitamin A dalam tubuh.

Baca juga :  Rahasia Bahagia Kerja Kantoran: 5 Tips Ampuh Mengelola Stres Saat Pekerjaan Menumpuk

Nutrisi-nutrisi ini berperan penting dalam kesehatan keseluruhan, namun tidak ada satupun yang diakui oleh lembaga kesehatan federal sebagai bahan yang mampu menyebabkan rasa kantuk jika dikonsumsi di malam hari.

“Keyakinan ini berawal dari kandungan gizi pada wortel dan hubungannya dengan pengaturan tidur,” kata Jessica Mack, ahli kesehatan yang berbasis di New York, sebagaimana dilaporkan dari Fox News Digital, Senin (29/12).

Mack menyebutkan bahwa wortel mengandung beta-karoten yang dapat diubah oleh tubuh menjadi vitamin A, nutrisi yang berperan dalam menjaga fungsi ritme sirkadian tetap stabil. Selain itu, kandungan kalium dalam wortel juga diketahui membantu melembutkan otot dan sistem saraf.

“Hubungan ini sering disingkat menjadi keyakinan bahwa mengonsumsi wortel sebelum tidur dapat membantu tubuh ‘lebih rileks’, yang akhirnya memicu tren di TikTok,” katanya.

Meskipun ada berbagai pernyataan yang beredar, para pakar menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang kuat menunjukkan bahwa wortel secara langsung dapat meningkatkan kualitas tidur. Justru, mengonsumsi dalam jumlah besar atau makanan berat sebelum tidur berisiko mengganggu tidur karena bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan masalah pencernaan.

Camilan ringan umumnya lebih mudah diterima oleh sebagian orang, meskipun respons tubuh setiap individu bisa berbeda. Beberapa penelitian menunjukkan keterkaitan antara konsumsi buah dan sayur yang lebih tinggi, asupan serat yang memadai, serta kualitas tidur yang lebih baik. Namun, hasil penelitian ini mencerminkan keseluruhan pola makan, bukan dampak langsung dari satu jenis camilan di malam hari.

Baca juga :  Pria yang Mulai Olahraga Biasanya Punya Tujuan Baru

“Wortel bukan alat bantu tidur, dan tidak ada bukti kuat bahwa mengonsumsi baby carrot saja bisa membuat seseorang lebih cepat tertidur,” ujar Mack. Ia menambahkan bahwa jika ada manfaat, sifatnya tidak langsung.

Menurutnya, wortel dapat mendukung tidur secara tidak langsung jika dikonsumsi sebagai bagian dari makan malam yang seimbang. Serat dan karbohidrat alaminya bisa membantu menjaga konsistensi kadar gula darah sepanjang malam, yang bagi beberapa orang mungkin mengurangi gangguan dalam tidur.

Namun, manfaatnya biasanya tidak terlalu mencolok dan bersifat mendukung, bukan sesuatu yang langsung atau menonjol.

Beberapa jenis makanan lainnya telah dipelajari secara lebih mendalam mengenai hubungannya dengan hormon dan neurotransmiter yang berperan dalam proses tidur. Menurut Mack, makanan yang mengandung triptofan, magnesium, atau senyawa yang membantu produksi melatonin memiliki kaitan yang lebih kuat dengan kualitas tidur.

Ia memberikan contoh seperti yogurt, susu, kacang-kacangan, biji-bijian, oat, pisang, kiwi, cherry, dan gandum utuh. Menggabungkan karbohidrat dan protein saat makan malam atau sebagai camilan ringan di malam hari dinilai mampu membantu tidur lebih nyenyak dengan mendukung produksi serotonin serta menjaga keseimbangan kadar gula dalam darah.

Meski bukan menjadi solusi instan untuk tidur yang nyenyak, baby carrot masih menjadi pilihan makanan yang baik dan bernutrisi. Namun, menganggapnya sebagai “obat tidur alami” jelas belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.

Baca juga :  4 Tips Hubungan Sehat Menurut Psikologi agar Terhindar dari Hubungan Toxic dan Konflik Merusak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *